Selasa, 12 Juni 2012

Robotic Explorer World (REW). Rumah Robot Pertama Di Dunia


Robotic Explorer World, yang diklaim sebagai rumah robot pertama di dunia, diresmikan keberadaannya di Jakarta, Sabtu (11/12/2010).


JAKARTA, KOMPAS.com — Robotic Explorer World, sebuah rumah robot yang diklaim sebagai yang pertama di dunia, diresmikan di Jakarta. Berlokasi di lantai 2 Thamrin City, Jakarta, rumah robot itu dibuka oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan diresmikan oleh Menristek Suharna Surapranata, Sabtu (11/12/2010) kemarin.

Suharna mengungkapkan, "Saya harap pembukaan rumah robot pertama di dunia ini bisa membangkitkan rasa ingin tahu dan kreativitas di kalangan generasi muda sehingga bisa melahirkan inovasi-inovasi baru dalam bidang robotik."

"Rumah robotik bisa mengajak generasi muda untuk berpikir sistemik," lanjut Suharna. Ilmu robotik mengajak generasi muda untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu, seperti mekanika, koordinasi, psikologi, dan komunikasi.

Pembukaan rumah robotik ini sekaligus menjadi penanda bahwa Indonesia membuat perkembangan yang berarti dalam bidang robotik. Rumah robotik seluas 2.580 meter persegi ini mendapat rekor Muri sebagai rumah robot pertama di dunia.

Jully Tjindrawan, pendiri World Robotic Explorer, mengungkapkan, "Senang sekali ini bisa menjadi yang pertama di dunia. Mungkin Muri sudah melakukan riset selama tiga bulan dan kemudian menyatakan bahwa inilah rumah robot pertama di dunia."

Menurut Jully, rumah robot ini tak hanya berfungsi sebagai wahana hiburan, tetapi juga bisa digunakan sebagai wahana pendidikan. Jully menuturkan, "Konsepnya adalah ruang wisata sekaligus belajar, di mana pengunjung tak bisa datang hanya sekali."

"Di rumah robot ini, pengunjung berusia tiga tahun hingga dewasa bisa datang dan bereksplorasi, melihat robot-robot yang ada hingga memulai untuk mengembangkannya. Ini saat yang tepat untuk mulai membangun," papar Jully.

Rumah robotik yang didirikan terbagi menjadi delapan ruangan. Terdapat creativity room di mana pengunjung bisa mengasah kreativitas, workshop room untuk pelatihan, trial room untuk melakukan uji coba, robot shop untuk jual beli, galeri untuk memamerkan karya, laboratory, movie room, dan e-learning center.

Rencananya, rumah robot akan mulai dibuka untuk umum setelah tanggal 20 Desember 2010. Rumah robot ini akan dibuka dalam dua sesi, sesi pertama mulai pukul 08.30-13.00 dan sesi kedua mulai pukul 13.00 hingga 17.00.

Untuk biaya masuknya, pengunjung bisa membayar Rp 150.000 per kunjungan atau menjadi anggota tahunan dengan membayar Rp 5 juta per tahun yang bisa dicicil dengan pembayaran lewat Bank Permata dan BCA.

Ruang rumah robotik dikatakan bisa menampung 275 orang. "Kami sengaja mendesain agar tak terlalu banyak orang sehingga pengunjung bisa lebih bereksplorasi di dalam, tak terlalu padat," ucap Jully.

Ditargetkan, rumah robotik ini mampu mendatangkan 12.000 hingga 15.000 pengunjung per bulannya. Terakhir, Jully berharap, "Semoga ini bisa menjadi wadah bagi komunitas robotik di Indonesia."


Terdapat Robot yg menarik hati semua pengunjung. Namanya adalah Robot Nao.
Inilah Sekilas penjelasan tentang robot Nao dari Kompas.com



Pembukaan World Robotic Explorer Sabtu (11/12/10) kemarin diramaikan dengan kehadiran robot Nao, sebuah robot humanoid hasil produksi Aldebaran Robotics, perusahaan pengembangan robot yang berpusat di Perancis.

Apa itu Nao? Bruno Maisonnier, CEO Nao Foundation mengungkapkan, "Nao bukan singkatan. Nao bisa berarti dekat dengan nanoteknologi yang kini jadi tren, bisa juga berarti otak atau terang."

Digolongkan sebagai robot humanoid, maka Nao mampu menunjukkan ekspresi kemanusiaannya. Misalnya, robot ini mampu menunjukkan emosi sederhana seperti yang ditunjukkan oleh anak berusia satu tahun.

Nao juga mampu mempertontonkan berbagai macam gerakan, seperti berjalan, menari, duduk, berdiri, menendang dan meraih objek tertentu. Selain itu, robot ini juga mampu menolehkan kepala ke arah seorang pembicara atau sumber suara.

Nao memiliki tinggi sekitar 58 cm dan berat 4.3 kg. Robot ini memiliki kemampuan autonomi selama 90 menit dengan gerakan jalan konstan serta bisa di-charge. Dikembangkan dalam sistem operasi Linux tetapi juga kompatibel untuk Windows dan Mac, robot ini dilengkapi dua kamera CMOS 640 x 480.

Saat dipertontonkan di acara pembukaan World Robotic Explorer di Thamrin City Jakarta, Nao diminta Maisonnier untuk membacakan sebuah dongeng. Maka, mulailah ia bicara, "once upon a time ... ", menceritakan dongeng dengan intonasi suara layaknya balita.

Dalam kesempatan itu, Maisonnier juga meminta Nao untuk mengirimkan sebuah pesan. Maka, Nao mulai mengerjakannya dengan berkata "ok", diam sejenak untuk memproses dan menyampaikan hasil kerjanya dengan berkata "your message has been sent", seperti teks yang tertulis setah mengirimkan email.

Nao memang dilengkapi dengan sistem komputer yang terintegrasi dan koneksi wifi sehingga mampu melakukan aktivitas di internet seperti download dan pengiriman pesan secara aman. Nao juga dilengkapi speech function sehingga bisa merespon secara verbal pesan, email, buku atau dokumen lain yang dikirimkan padanya.

Maisonnier juga mengatakan bahwa Nao merupakan partner yang baik dalam pendidikan. "Jika anda ingin menarik minat para siswa pada sains dan teknologi, maka robot seperti Nao adalah jawabannya. Robot ini bisa menjadi partner dala pendidikan" kata Maisonnier.

Nao adalah robot humanoid yang menggunakan programming yang cukup friendly yang bisa digunakan mulai dari kelas pemula hingga ahli. Memiliki software Choregraphe dan 3D Simulator, robot ini mampu membimbing siswa dan guru untu mempelajari robot sehingga menjadi cara yang menyenangkan untuk belajar sains dan teknologi.

Nao Foundation sendiri adalah bagian Aldebaran Robotics yang concern dalam bidang pendidikan. "Mulai tahun depan, kami berencana untuk mengembangkan buku teks yang mampu mengajak banyak murid untuk mendalami robotik," ungkap Maisonnier.

Maisonnier melanjutkan, "Kami juga memiliki beberapa program pengembangan bagi para guru dan dosen dari berbagai universitas." Salah satunya, bulan Februari 2011 ke depan, Nao Foundation akan mengadakan workshop yang diikuti oleh dosen-dosen.

Lewat Nao Foundation, Maisonnier berharap, "Kami butuh banyak peneliti untuk mengembangkan robot. Kami harap anak-anak sekarang banyak yang akan mendalami robotik sehingga bisa turut mengembangkannya."

Robot Nao kini dipakai sebagai robot model yang dipakai dalam World Robotic Olympiad, pertandingan robot sepakbola dunia yang digelar bersamaan dengan Piala Dunia menggantikan robot anjing Sony Aibo yang dihentikan pengembangannya.

Inilah Video untuk Robot Nao.


 
Sumber :
http://sains.kompas.com/read/2010/12/12/11131883/Rumah.Robot.Pertama.di.Dunia
http://sains.kompas.com/read/2010/12/12/16291167/Si.Robot.Nao.Unjuk.Kebolehan.di.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar